ABSTRAK
KUALITAS PELAYANAN JAMKESMAS
(Studi Tentang Pelayanan
Prima Pasien Program Rawat Inap)
Di RSUD Dr. Pringadi Kota
Medan
Penelitian ini disusun oleh :
Nama : Afrizal Hamzah
Dra. Elita Dewi, M.SP,
Dapartemen : Ilmu Administrasi
Negara
Fakultas : Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
Kualitas pelayanan program pasien
rawat inap adalah segala sesuatu yang dilakukan secara penuh demi mementingkan
kepuasan masyarakat dalam menggunakan bantuan jaminan social yang diberikan
pemerintah dalam rangka untuk menghilangkan kesenjangan dibidang kesehatan.
Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana Kualitas Pelayanan Jamkesmas pada program rawat inap di
RSud.Pirngadi Kota Medan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif yang memusatkan
perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat
penelitian dilakukan, Kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang
diselidiki sebagaimana adanya diiringin dengan interprestasi yang rasional dan
akurat.
Berdasarkan hasil penelitian tentang
kualitas pelayanan dirumah sakit Dr.Pirngadi Medan sedah cukup memuaskan. Hal
tersebut terlihat dari pernyataan pasien yang merasa puas dan sangat dihargai
selama dirawat dirumah sakit Dr.Pirngadi Medan, terutama Pelayanan Jamkesmas
khususnya pasien program rawat inap.
Key Word : Kualitas
Pelayanan,Pelayanan Prima, Pelayanan Publik, Jamkesmas, Rawat Inap.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sangat disadari
bahwa kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia masih tergolong rendah
terutama pada masyarakat miskin atau tidak mampu, ini disebabkan karena
kurangnya pemahaman mereka akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan, serta
sedikitnya informasi yang mereka dapatkan dalam berbagai program pelayanan
kesehatan. Secara garis besar dapat pula ditemukan beberapa golongan masyarakat
yang masih belum memahami bahwa untuk mendapatkan semua pelayanan publik yang dibuat
oleh pemerintah tidak harus dengan membayar, ini terlihat dari enggannya
masyarakat menggunakan program pelayanan tersebut, terbukti dengan menurunnya derajat
kesehatan masyarakat. Tidak tertutup kemungkinan hal ini dapat pula disebabkan karena
mahalnya biaya pelayanan yang harus dibayar.
Untuk mengatasi hal tersebut
salah satu program yang dilakukan pemerintah untuk memberi bantuan jaminan
kesehatan kepada masyarakat miskin atau tidak mampu adalah melalui Jamkesmas.
Awal mula dari program ini dilaksanakan oleh DEPKES melalui penugasan kepada PT
Askes (Persero) berdasarkan SK Nomor 1241/Menkes/SK/XI/2004, tentang Penugasan
Kesehatan bagi Masyarakat Miskin. Program ini disebut ASKESKIN, program ini
berubah nama menjadi JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT atau JAMKESMAS karena untuk
menghindari kesalahpahaman dalam penjaminan kesehatan masyarakat miskin yang
meliputi sangat miskin, miskin, dan mendekati miskin. Melalui perubahan yang
paling mendasar tentang adanya pemisahan peran pembayar dengan verifikator melalui
penyaluran dana langsung ke Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) dari kas negara,
penggunaan tarif JAMKESMAS dirumah sakit, penempatan verifikasi disetiap rumah
sakit, pembentukan Tim Pengelola dan Tim Koordinasi tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota serta penugasan PT Askes (Persero) dalam manajemen kepesertaan,
tapi tidak ada perubahan jumlah sasaran yang telah dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 125/Menkes/SK/II/2008 tentang penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (www.jpkm
JaminanPemeliharaan
Kesehatan Masyarakat)-online.net).
Didalam Jamkesmas terdapat
beberapa cara perawatan bagi pasien seperti rawat inap. Istilah yang berarti
proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan professional akibat penyaki
tertentu, dimana pasien diinapkan disuatu ruangan rumah sakit. Didalamnya
meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabitilas medik. Sejak pasien
masuk hingga pasien boleh pulang ini disebut mengalami tingkat transformasi.
Seluruh warga Negara Indonesia
yang menggunakan Jamkesmas bisa mendapatkan fasilitas rawat inap dirumah sakit
pemerintah / swasta, serta rumah bersalin.
Fasilitas ini diharapkan
mampu menjamin pelayanan kesehatan yang gratis bagi masyarakat tidak mampu dan
juga diharapkan mampu meningkatkan kesehatan pengguna Jamkesmas.Namun dewasa
ini masih ada keluhan masyarakat tentang kualitas pelayanan jamkesmas dirumah
sakit, sehingga masyarakat enggan untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang
diberikan oleh pemerintah. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “KUALITAS
PELAYANAN JAMKESMAS (STUDI TENTANG PELAYANAN PRIMA PASIEN PROGRAM RAWAT INAP) DI
RSUD Dr.PIRNGADI KOTA MEDAN”.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas pelayanan jamkesmas bagi
pasien program rawat inap di RSU Dr.Pirngadi Kota Medan.
1.3 Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan
Jamkesmas pada pasien program rawat inap di RSU Dr.Pirngadi kota Medan.
1.4 Manfaat
Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat secara :
1.
Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan, sehingga dapat menambah pengetahuan yang baik
tentang kebijakan dan program dalam pelayanan publik khususnya dibidang pelayanan
kesehatan kepada masyarakat miskin.
2.
Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
arahan bagi penerima layanan kesehatan diseluruh Rumah Sakit di Indonesia
terutama di RSU Dr.Pirngadi Kota Medan.
1.5. Kerangka
Teori
Kerangka teori adalah konsep-konsep saling berhubungan membentuk beberapa
proporsi, hubungan-hubungan yang terbentuk disusun sehingga peneliti memperoleh
penjelasan secara teoritis terhadap masalah yang sedang diteliti. (Gulo,
2005:15).
Lawrence
Green, 1991(Notoatmodjo,
2007) mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan sesorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2
faktor pokok yakni faktor perilaku (behavior
couses) dan faktor di luar perilaku (non-behavior
couses). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3
faktor;
a.
Faktor-faktor
predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam kualitas pelayanan kesehatan.
b.
Faktor-faktor
pendukung (enabling factors), yang
terwujud dalam lingkungan fisik : tersedia atau tidak tersedianya
fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan,
misalnya rumah sakit, puskesmas, obat-obatan, dan sebagainya.
c.
Faktor-faktor
pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari prilaku
masyarakat.
1. Kualitas
Kualitas adalah usaha apa saja yang dilakukan
bertujuan untuk memenuhi kepuasan yang dinyatakan atau tersirat terhadap
kebutuhan sesuai dengan ukuran standart.
2.
Kualitas Pelayanan
Sampara (1999:14) Mengemukakan bahwa Kualitas
pelayanan adalah Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
standart pelayanan yang telah dilakukan sebagai pedoman dalam memberikan
layanan.Standart Layanan adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu
pembakuan pelayanan yang baik.
3.
Kualitas pelayanan publik
Menurut Ibrahim (2008:22), kualitas pelayanan publik merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan dimana kualitasnya ditentukan pada saat terjadinya pemberian pelayanan
publik tersebut.
4. Pelayanan
Pelayanan adalah proses bantuan kepada orang
lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan (Boediono, 2003: 60).
5.
Pelayanan Prima
Pelayanan prima
merupakan terjemahan istilah ”excellent service” yang secara harfiah
berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik
karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi
pemberi pelayanan. Definisi
pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya pendekatan sikap yang
berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan tindakan
yang terbaik, dan adanya tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan beroreantasi
pada standart layanan tertentu (Swastika, 2005: 3).
6.
Pelayanan Publik
Pelayanan
publik pemberian pelayanan atau melayani kebutuhan orang lain (masyarakat) yang
mempunyai kepentingan terhadap organisasi yang bersangkutan dengan aturan pokok
dan tata cara yang telah ditentukan (Kurniawan, 2005:4).
7.
Bentuk – Bentuk Pelayanan Publik
Pada hakekatnya pemerintahlah yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Didalam pelaksanaan pelayanan terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
1. Pelayanan dengan lisan
Pelayanan ini dilakukan oleh petugas-petugas
dibidang hubungan masyarakat, bidang layanan informasi dan bidang-bidang lain
yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan bagi yang memerlukan
2. Pelayanan dengan tulisan
Pelayanan dengan tulisan merupakan jenis
pelayanan dengan memberikan penjelasan melalui tulisan didalam pengolahan masalah
masyarakat
3. Pelayan dengan perbuatan
Pelayanan dengan bentuk perbuatan adalah
pelayanan.yang diberikan dengan gabungan dari pelayanan yang berbentuk tulisan
dengan pelayanan lisan. (Moenir, 2002:190)
8.
Penyelanggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan pelayanan publik, dilakukan oleh penyelenggara pelayanan
publik, yaitu; penyelenggara Negara/lembaga independent yang dibentuk oleh
pemerintah, badan usaha/badan hukum yang diberi wewenang melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi pelayanan publik, badan usaha/badan hukum yang badan hukum
yang bekerja sama dan/atau dikontrak untuk melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi pelayanan publik. (Hardiyansyah, 2011:25). Menurut Pasal 1Ayat 4 UU No
25/2009, bahwa penyelenggaraan pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independent yang dibentuk berdasarkan undang-undang
untuk kegiatan pelayanan publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata
untuk kegiatan pelayanan publik. Pada Ayat 6 undang-undang yang sama disebutkan
bahwa pelaksanaan pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap
orang yang bekerja didalam Organisasi Penyelenggaraan yang bertugas
melaksanakan tindakan atau serangakaian tindakan pelayanan publik.
9.
Jaminan Kesehatan Masyarakat
Menurut Prapatan 2008, Jamkesmas merupakan singkatan dari Jaminan
Kesehatan Masyarakat dan bagian dari pengetasan kemiskinan yang bertujuan agar
akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dapat ditingkatkan
sehingga tidak ada lagi masyarakat miskin yang kesulitan memperoleh pelayanan
kesehatan karena alasan biaya yang sangat mahal.Pelayanan kesehatan merupakan
uapaya yang disenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun
masyarakat. (Azwar, 1996).
10. Tujuan
Jamkesmas
1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan Jamkesmas adalah untuk
meningkatkan akses dan mutu kesehatan terhadap kualitas masyarakat miskin dan
masyarakat tidak mampu agar derajat kesehatan masyarakat miskin dapat tercapai
dan menyeluruh secara efektif dan efesien
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan cakupan masyarakat miskin dan
masyarakat tidak mampu mendapat pelayanan kesehatan di Rumah Sakit serta jaringannya,
dan juga agar dapat meningkatkan kualitas bagi masyarakat miskin
11. Sasaran
Jamkesmas
Sasaran program Jamkesmas adalah masyarakat miskin dan masyarakat tidak
mampu diseluruh Indonesia (tidak termasuk yang mempunyai jaminan keseahtan
lainnya).
12. Administrasi
Kepesertaan Jamkesmas
Seluruh administrasi yang meliputi registrasi
penerbitan dan pendistribusian kartu sampai ke peserta sepenuhnya menjadi
tanggung jawab PT ASKES (Perasero) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Data peserta telah ditetapkan Pemda setempat,
kemudian dilakukan entry PT Askes
(Peserta) untuk menjadi database kepesertaan di Kabupaten/Kota.
2. Entry
data setiap peserta meliputi
:
a. Nomor kartu
b. Jenis kelamin
c. Data peserta
d. Tempat dan tanggal lahir
e. Alamat
3. Berdasarkan database tersebut kemudian kartu
tersebut diterbitkan dan didistribusi sampai peserta.
4. PT. Askes (Persero) menyerahkan kartu kepada
peserta yang berhak.
5. PT. Askes (Persero) melaporkan hasil
pendistribusian kartu peserta kepada Bupati/Walikota, Gubernur, Departemen
Kesehatan Ri, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit
setempat.
1.6. Rawat inap
Rawat
inap adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan
professional akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan disuatu ruangan
rumah sakit
Rawat inap adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabilitas medik
dengan menginap diruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah
dan swasta, serta puskesmas dan rumah bersalin yang oleh karena penyakitnya
penderita harus menginap dan mengalami tingkat transformasi, yaitu pasien sejak
masuk ruang perawatan hingga pasien dinyatakan boleh pulang. (Muninjaya, 2004).
1.7. Definisi Konsep
Konsep
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang dirumuskan
berdasarkan generalisasi dari jumlah kejadian, keadaan, kelompok, atau individu
yang menjadi pusat penelitian (singarimbun,1999:31).
BAB
II
METODE
PENELITIAN
2.1 Bentuk
Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi (2003 : 64) metode deskriptif
yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah
atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian
menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya
diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.
2.2 Lokasi
Penelitian
Lokasi
penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi yang beralamat di
Jl. H.M Yamin, SH No 17 Medan, Sumatera Utara.
2.3 Informan Penelitian
Penelitian
kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil
penelitiannya, oleh karena itu pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya
populasi dan sampel (Suyanto, 2005:171).
Ada beberapa macam informan penelitian (Suyanto, 2005:172), yaitu :
1.
Informan Kunci (Key Informan) merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.
2.
Informan Utama merupakan mereka yang
terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.
Dalam
penelitian ini penulis hanya menggunakan informan kunci dan informan utama,
yaitu :
1.
Informan Kunci yaitu Kepala Ruangan
Instalasi Rawat Inap di RSUD. Dr.Pirngadi Kota Medan
2.
Informan Utama yaitu pasien dan keluarga
pasien yang menggunakan layanan JAMKESMAS di RSUD. Dr.Pirngadi Kota Medan
3.
Informan tambahan Perawat atau Bidan di
RSUD. Dr.Pirngadi Kota Medan
2.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua
cara, yaitu :
1.
Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang
diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk
mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan
dilakukan melalui :
a.
Observasi, yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan yang ditemukan
terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lapangan.
b.
Wawancara, yaitu dilakukan untuk
memperoleh data yang lengkap dan mendalam.
2.
Pengumpulan Data Sekunder, data ini
diperoleh dari :
a.
Penelitian kepustakaan, cara ini
ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti.
b.
Studi dokumentasi, cara ini dilakukan
dengan jalan melakukan penelaahan terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di
lokasi penelitian.
2.5. Teknik
Analisa Data
Sesuai
dengan metode penelitian, metode analisa data yang diadopsi penulis dengan
penelitian dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yaitu analisa
terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dengan
menghubungkan fakta, data, dan
informasi.
BAB III
HASIL
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian-uraian yang telah
penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mengambil
beberapa kesimpulan dari hasil penelitian lapangan yang telah penulis lakukan
selama ini, serta memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan
hasil penelitian.
6.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Rumah Sakit Dr.Pirngadi Kota Medan
memiliki pelayanan bagi pasien yang menggunakan program layanan jamkesmas dalam
penelitian ini studi tentang pelayanan pasien rawat inap. Pasien mendapatkan
ruangan kelas III dengan fasilitas kamar yang nyaman, layak dan memenuhi
standart serta pelayanan stand by 24
jam. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat membantu kesembuhan
pasien dengan cepat.
2.
Pihak Rumah Sakit Dr.Pirngadi Kota Medan
juga memberikan fasilitas perobatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Yaitu
perawatan dan obat-obatan yang sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
Bagi pasien dengan penyakit yang cukup serius pihak Rumah Sakit Dr.Pirngadi
Kota Medan juga memberikan perawatan USG secara berkala serta kemoteraphi, hal
itu diberikan kepada pasien dengan program jamkesmas secara gratis.
3.
Kualitas pelayanan oleh Rumah Sakit
Dr.Pirngadi Kota Medan sudah cukup memuaskan. Hal tersebut terlihat dari
pernyataan pasien yang merasa puas dan sangat dihargai selama dirawat di Rumah
Sakit Dr.Pirngadi Kota Medan, terutama pelayanan jamkesmas khusus pasien
program rawat inap.
4.
Ketegasan pimpinan Rumah Sakit dalam
memimpin struktur organisasi juga menjadi pendukung meningkatkan kualitas
pelayanan pada pasien khususnya pasien-pasien yang kurang mampu.
6.2.
Saran
Ada beberapa hal yang dapat diambil
dari penelitian ini yang dapat menjadi masukan pada tempat penelitian. Oleh
karena itu penulis memberikan saran-saran sebagai berikut, dan semoga
bermanfaat untuk berbagai pihak.
1.
Bagi para staff pegawai dirumah sakit PIRNGADI
Kota Medan disarankan agar menjalankan prosedur pelayanan publik yaitu dengan
lebih meningkatkan keramah tamahan terutama bagi masyarakat umum.
2.
Disarankan bagi para dokter-dokter muda
untuk lebih meningkatkan keberanian dan kemampuan selama belajar dirumah sakit
PIRNGADI Kota Medan dalam memberikan pelayanan untuk pasien.
DAFTAR
PUSTAKA
Azwar, Azrul
1996 Penghantar Administrasi Kesehatan
Edisi Ketiga, binarupaaksara
Boediono, B.
2003. Pelayanan Prima Perpajakan, Jakarta
: PT RinekaCipta
Daviddow,
William H. &Bro Uttal. 1989 Total Custumer Service. New York : Harper
& Row Publisher
Gaspersz, V.
2002.Total Quality Management.Jakarta:
PT. Gramedia
Gulo. 2005. Metodologi Penelitian .Jakarta: Gramedia
Hardiyansyah,
M.Si. 2011. Kualitas pelayanan Publik. Yogyakarta:
Gava Media
Hope dan
Muhleman.1997. Service Operation
Management:Strategy Design and Delivery. Printice Hall
Ibrahim, Amin
2008.Teori dan Konsep Pelayanan Publik.
Bandung: Mandar Maju
Kurniawan,
Agung. 2005. Transparansi Pelayanan
Publik.Yogyakarta: Pembaharuan
Kotler, Philip.
1997. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Sembilan
: Jilid satu Jakarta: PT Indeks
Lukman.1999, Management Kualitas Pelayanan.Jakarta:
STIA-LAN prees
Muninjaya, A.A.
Gde (2004), Management Kesehatan. Jakarta:
EGC edisi kedua
Moenir, 2006, Management Pelayanan Umum di Indonesia.
Indonesia, Bumi Aksara
Napitupulu, Paimin, 2007. Pelayanan Publik dan Custumer Satisfaction, Bandung: Alumni
Nawawi, H.
Haradi, 2003.Metode Penelitian Bidang
Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
Notoatmodjo S,
2003, Penelitian dan Prilaku Kesehatan, Rineka
Cipta, Jakrta.
Sinambela,
Lijanpoltak, dkk. 2006. Reformasi
Pelayanan Publik, Teori Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara
Singarimbun,
1999, Metode Penelitian Survei,
EdisiRevisi, Jakarta: PT Pustaka. LP3ES
Suyanto, Bagong.
2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Suparno, J.
2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan Untuk Menaikan Pnangsa Pasar Cetakan III. PT. Jakarta: Rineka
Cipta
Tjiptono, Fandy.
1995. Management Jasa. Yogyakarta:
Andi
Tjuptono, Fandy
dan Gregrius C.2005.Quality and
Stisfication , and Offset: Yogyakarta
Yamit, B.2005. Management Kualitas Produk dan Jasa.Yogyakarta:
Ekosiana
Zeithaml,
Valarie A., A. Parasuraman Leonard L. Berry. 1990. Delivering Quality Service. New York: The Free Prees
Referensi Lain
UU NO.25 Tahun
2009 Tetang Pelayanan Publik
UU NO.23
Tahun1992 Tentang Kesehatan
UU Kesehatan NO.
36 Tahun 2009
Pasal 1 ayat 4
UU NO.25/2009
SK Nomor
1241/MENKES/SK/XI/2004, Tentang Penugasan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
Data Depkes RI,
2010
Profil RSU
Daerah Dr. Pingadi Kota Medan Tahun 2011
www.jpkmjaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) Onlinr.Net)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar